Skripsi
Konsep Boikot Terhadap Produk Israel Dalam QS. Al-Mumtahanah ayat 9 Perspektif Tafsir Ibnu Katsir untuk Program Beasiswa Pendidikan Perspektif Tafsir Al-Maraghi
Dengan kehidupan yang lebih maju di era globalisasi saat ini, permasalahan politik dan ekonomi seringkali melibatkan keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip Islam. Salah satu masalah yang mendapat banyak perhatian di dunia Islam adalah konflik antara Israel dan Palestina Adanya boikot juga harus bersifat selektif, syarat ini diperlukan agar dapat mengetahui produk mana yang terafiliasi secara langsung atau tidak langsung. Hal Inilah yang menjadi perhatian untuk dilakukan Kajian dan pemahaman yang lebih baik dan detail untuk kita fahami dalam masalah Boikot Produk Israel dalam QS. Al-mumtahanah Ayat 9 Perspektif Ibnu Katsir, yang dikemas dalam dua petanyaan, yaitu, Bagaimana Konsep Boikot Produk Israel dan Implementasi Boikot Produk Israel dalam QS. Al-Mumtahanah ayat 9 Pespektif Tafsir Ibnu Katsir. Tujuannya agar dapat menegtahui dengan secara betul cara memboikot yang benar dan siapa saja yang harus memboikot. Adapun Pendekatan yang digunakan dalam Kajian ini adalah pendekatan kualitatif, difokuskan dalam proses Kajian kepustakaan (library research), Sumber data primer dan sekunder yang dipilih dalam Kajian ini adalah menggunakan Tafsir Ibnu Katsir Dan Karya Ilmiah Lainnya yang berkaitan dengan materi yang dikaji Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokument, sedangkan metode dalam menganalisis data yang digunakan adalah dengan teknik analisis (tahlili). Hasil Kajian ini, Menunjukkan bawah Konsep Boikot produk Israel dalam QS. Al-Mumtahanah Ayat 9 Perspektif Tafsir Ibnu Katsir boikot adalah salah satu bentuk larangan, penghentian atau memutus hubungan. pembekuan pengelolaan harta dengan seba-sebab tertentu. dan banyak jenis-jenis masalah pemboikotan serta terdapat beberapa hukum tentang masalah boikot produk Israel. Sehingga menurut ibnu katsir dan para ulama’ lainnya sepakat melarang umat islam tolong menolong terhadap orang kafir yang mengancam, memusuhi, memerangi dan mengsusir dari kampung halamannya. Namun sebaliknya, di perbolehkan jika mereka tolong-menolong dalam Berbuat baik dan berlaku adil kepada orang non Muslim yang tidak memusuhi atau memerangi umat Islam, sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan: “Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa”.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain