Skripsi
Fenomena Indigo Perspektif Al-Qur’an Surah Al-Jinn Ayat 26-27 Dalam Tafsir Al-Qurthubi
Indigo merupakan fenomena yang mana memiliki ketajaman pada indra keenam, dan beberapa orang yang mempunyai aura indigo tersebut dapat membaca pikiran orang lain, serta menerawang. Sejak tahun 1980-an banyak dari golongan masyarakat yang merasa sulit untuk membedakan antara seorang indigo dengan ulama karena indigo yang kerap mencampur adukkan agama dengan hal yang
ghaib, seperti hal demikian membuat mayarakat tertarik untuk mendatangi seorang Indigi, lantaran hasil terawangan Indigo sering kali benar adanya. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua intuisi atau pengetahuan luar biasa berasal dari Allah SWT. Dalam Islam, manusia harus waspada terhadap tipu daya setan yang dapat memanfaatkan fenomena ini untuk menyesatkan. Hal ini yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian terkait Fenomena Indigo Perspektif Al-Qur’an Surah Al-Jinn Ayat 26-27 Dalam Tafsir Al-Qurthubi, dengan fokus kajian 1. Bagaimana pendapat Ulama’ Tafsir mengenai Fenomena Indigo perspektif Al- Qur’an Surat Al-Jinn ayat 26-27 dalam Tafsir Al-Qurthubi? 2. Bagaimana Hukum mempercayai ramalan seorang Indigo? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, model dari penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), alasannya karena peneliti menggunakan buku dan kitab sebagai sumber data. Kemudian hasilnya dianalisa menggunakan metode maudhu’i (tematik singular). Hasil kajian menunjukkan bahwa menurut Tafsir Al-Qurthubi, ayat ini menegaskan keterbatasan manusia dalam mengetahui hal-hal gaib. Imam Al-qurthubi menjelaskan bahwa hanya para nabi yang diberi hak untuk menerima wahyu atau informasi gaib, sehingga klaim manusia biasa, termasuk yang mengaku sebagai indigo, harus diwaspadai agar tidak bertentangan dengan akidah Islam
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain